Phenylpropanolamine Masih Diizinkan Beredar

Beberapa waktu yang lalu beredar SMS yang menyatakan bahwa Phenylpropanolamine (dekongestan) ditarik oleh FDA Amerika. Hal ini cukup menimbulkan kekhawatiran, khususnya di kalangan masyarakat awam. BPOM RI pun mengeluarkan pernyataan, seperti yang dimuat di Kompas (16/04/09 dan 19/04/09) yang intinya adalah Phenylpropanolamine masih aman untuk dikonsumsi, sebab yang beredar di Indonesia adalah yang dosisnya paling tinggi 15mg, untuk dikonsumsi 3 kali sehari (jadi sehari hanya 45 mg). Selama dikonsumsi sesuai aturan pakai, phenylpropanolamine dinilai masih cukup aman, dibandingkan dengan obat penggantinya yang lain.

Sedikit tentang phenylpropanolamine:
Obat ini menimbulkan efek vasokonstriksi (pengecilan pembuluh darah). Saat kita pilek, aliran darah ke hidung meningkat, sehingga pembuluh darah di selaput lendir hidung melebar. Akibatnya hidung tersumbat. Obat ini bekerja mengecilkan pembuluh-pembuluh darah tersebut, sehingga hidung tidak lagi 'mampet' dan kita bisa bernapas lega. Kadang obat ini disalahgunakan sebagai penurun berat badan (saya sendiri belum jelas mengenai mekanismenya).
Dari beberapa sumber yang saya baca, beberapa dokter menyarankan untuk membatasi penggunaan phenylpropanolamine. Penggunaan di atas 25 mg bisa meningkatkan tekanan darah. Karena itu, sebaiknya dalam mengkonsumsi obat kita harus hati-hati. Biasakan untuk mengecek lembaran yang bertuliskan isi dari obat tersebut. Bila ragu dengan keamanannya, konsultasikan dengan dokter Anda. Cara yang lebih baik lagi, jaga kesehatan Anda selalu, supaya tidak perlu berurusan dengan obat-obatan ;-)